Ke mana kata-kata mesra
Yang kau tebar setiap kala
Bukannya aku memburu kata itu
Hingga kumengejar huruf-hurufnya
Yang empat namun dapat menjerat
Setiap yang tertambat
Hanya dengan nafsu liarku
Bibir berucap
Digerakkan hati yang tersembunyi
Degub menahan cuatan
Meronta di bibir hari
Aku merindukan setiap desah
Menggelitik di gendang dengar
Kedamaian berselimut tentram
Kurasakan di saat gundah menggulana hati
Kata-kata terangkai menusuk hati
Terasa kini
Pedas membakar
Tak ada bumbu penentram
Di liang suara
Sudah punahkah kata-kata itu
Tertelan amarah yang mengelilingi
Setiap desah udara yang terhembus
Hanya pada batang hujan kuberharap
Mampu padamkan panas
Lalu menumbuhkan kata-kata mesra
Meneduhkan setiap hasrat
Telagabiru, April 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar